Selasa, 17 April 2012

Sound Systems


Kemajuan teknologi saat ini sudah sedemikian pesat terutama kemajuan dibidang elektronik dan sound system atau perangkat tata suara, sehingga boleh dikatakan bahwa sekarang disetiap rumah selalu terdapat seperangkat sound system atau setidaknya terdapat sebuah radio sederhana. Melalui artikel ini akan dijelaskan secara sederhana dan gamblang mengenai apa sebenarnya Sound System itu. Untuk memulainya kita perlu terlebih dahulu mengenal mengenai suara (sound).

Suara adalah getaran mulekul2 udara yang diterima dan dapat dideteksi oleh telinga manusia. Istilah yang populer digunakan untuk getaran molekul udara yang dapat didengar manusia adalah Frekwensi Audio. Berdasarkan hasil percobaan2 yang dilakukan di Laboratorium didapatkan kesimpulan bahwa getaran2 yang dapat didengar oleh telinga manusia adalah getaran mulai dari 20 kali dalam sedetik atau lebih dikenal dengan istilah 20 Hertz atau disingkat 20 Hz hingga getaran 20.000 kali dalam sedetik atau 20 Kilo Hertz (20 KHz).  Dibawah frekwensi 20Hz maupun diatas frekwensi 20KHz tentunya masih banyak sekali frekwensi2 yang lain tetapi getaran ini sudah tidak dapat lagi dideteksi (terdengar) oleh telinga. Jadi misalnya sekarang ini disekitar kita sedang ada gelombang getaran 30KHz yang terpancar, maka walaupun getaran itu ada dan dapat dideteksi melalui instrumen ukur tertentu tetapi pada kenyataannya telinga kita merasa seperti tidak ada apa2 yang terdeteksi atau tidak ada suara yang terdengar sama sekali.

Mengenai daerah frekwensi getaran yang masih dapat didengar oleh telinga manusia, tentunya hal ini tidak bersifat mutlak terjadi pada setiap orang karena pada kenyataannya tidak setiap orang dapat mendengarkan Frekwensi Audio secara seutuhnya dari 20Hz-20KHz. Kisaran (patokan) ini (20Hz-20KHz) diambil untuk dari frekwensi terendah sampai tertinggi pada umumnya (rata2) yang masih dapat didengarkan oleh seseorang yang masih memiliki alat pendengaran yang sangat baik. Pada kenyataannya kepekaan tiap orang ber-beda2. Ada yang hanya bisa mendengar getaran suara 50Hz-13KHz saja atau 30Hz-17KHz saja, dll, bahkan penulis sempat menjumpai seseorang yang mampu mendengar sampai dengan krekwensi 22KHz. Hal ini penulis jumpai pada saat melakukan uji pendengaran kepada sebuah kelas Tehnik Audio yang penulis sedang bina.

Pada saat seseorang memasuki usia yang cukup lanjut maka kemampuan mendengarnya akan berkurang dan terus cenderung berkurang bersamaan dengan makin bertambahnya usia. Itulah sebabnya kadang2 kita melihat seorang kakek atau nenek yang sedang mencondongkan telinganya untuk dapat mendengarkan seorang cucunya yang sedang berbicara kepadanya.

Pendengaran juga dapat berkurang dengan cepat sebelum seseorang berusia lanjut apabila seseorang terbiasa untuk mendengarkan bunyi2an yang sangat keras dalam periode waktu yang cukup lama (ber-bulan2 atau ber-tahun2). Itulah sebabnya pula kita melihat para petugas dilapangan udara yang bertugas langsung dekat dengan bunyi deru mesin pesawat jet yang menggelegar dan sangat keras selalu menggunakan penutup telinga (semacam Head Phone) untuk melindungi telinga mereka dari kerusakan ataupun penurunan kepekaan sebelum waktunya.

Setiap suara apapun yang kita dengar adalah berupa satu frekwensi suara atau kumpulan beberapa frewensi suara yang berbunyi bersama-sama. Adapun hal2 yang membuat kita dapat membedakan jenis2 suara yang satu dengan yang lain misalnya suara terompet dengan suara gitar adalah Warna Suara atau disebut Timbre. Dalam dunia elektronik terdapat alat yang dapat membantu untuk melihat beda bentuk suara (warna suara), alat itu disebut Oscilloscope. Bentuk Oscilloscope seringkali sangat mirip dengan alat untuk melihat detak jantung yang kita jumpai dirumah sakit ataupun di tempat praktek dokter jantung.

Sound System pada dasarnya adalah alat untuk mengelola, memperkuat/memperbesar, mengatur, merekam, menyuarakan kembali, dll Frekwensi Audio (20Hz-20KHz). Jadi Sound System sebenarnya hanya merupakan alat yang bekerja dibagian yang sangat kecil dari "seluruh" frekwensi2 yang ada. Bayangkan bahwa frekwensi mempunyai batas dari nol Hz (diam) sampai tak terhingga Hz. Frekwensi radio FM misalnya berkisaran pada 100.000.000Hz (100.000KHz). Gelombang Mikro atau lebih populer dengan nama Microwaves mempunyai kisaran frekwensi 300.000.000 Hz atau 3 juta Hz atau 300MHz sampai 300.000.000.000 Hz atau 300 GHz (baca: Giga Hertz), diatasnya masih ada lagi frekwensi2 yang lain yang tak terbatas tingginya selama manusia dapat menemukan atau membuat alat yang bisa menjangkaunya. Bisa kita bayangkan betapa kecilnya bagian frekwensi yang dikelola oleh Sound System dibandingkan dengan "luasnya" dan "tingginya" frekwensi yang tidak ada batasnya itu.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan penemuan2 yang ada maka saat ini sudah banyak sekali macam perangkat Sound System, mulai dari Microphone, Mixer, Amplifier "biasa", Amplifier khusus untuk Gitar Elektrik, Bass Elektrik, Keyboard, Tape recorder, CD player, Loudspeaker, dll sampai dengan perangkat Sound System yang canggih berupa Delay Digital, Mixer Digital, Loudspeaker Management, Digital Sound Processor, dll. Memang perkembangan Sound System saat ini hampir semuanya mengarah ke Digital, karena dengan system digital akan dapat dilakukan banyak hal yang berhubungan dengan pengelolaan suara, misalnya: untuk mengubah suara, untuk mengatur, merekam, men-delay, dll.

Dalam pembahasan kita kali ini, kami akan membatasi dengan menjelaskan mengenai Amplifier dan Loudspeaker saja.

Amplifier

Amplifier pada dasarnya adalah alat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal suara dari sumber sinyal yang kecil misalnya : Microphone, Gitar, Bass, Keyboard, CD player, dll menjadi lebih kuat sehingga dapat diperdengarkan melalui Loudspeaker yang ada. Melalui sebuah Amplifier sesorang dapat berbicara dan didengar oleh bahkan ribuan orang. Bahkan dalam konser2 musik, ratusan ribu orang dapat menikmati permainan musik yang dimainkan oleh pemusik serta lagu2 yang dinyanyikan oleh penyanyi.

Amplifier "Biasa"
Kami menggunakan istilah Amplifier "biasa" hanya untuk menggambarkan bahwa amplifier ini pada umumnya hanya akan menguatkan dan menyuarakan suara apapun yang dimasukkan kepadanya "tanpa" mengubahnya. Amplifier "biasa" ini antara lain adalah Power Amplifier yang banyak digunakan baik didalam perangkat audio sederhana yang terdapat di rumah2 kita seperti Tape Recorder, Compo, CD player, Speaker Aktif, Home Theater dll sampai dengan Power Amplifier besar yang digunakan pada konser2 musik besar.

Amplifier "Khusus"
Kami menyebutnya sebagai Amplifier "khusus" karena amplifier ini tidak hanya sekedar menguatkan suara saja tetapi juga turut juga memberikan "perubahan" pada sinyal suara yang dimasukkan padanya.
Banyak orang tidak mengerti bahwa amplifier Gitar dan Bass adalah merupakan Amplifier Khusus. Hal ini dikarenakan suara gitar dan bass yang asli tidak dikuatkan dengan apa adanya seperti dilakukan oleh amplifier2 yang kami sebutkan sebelumnya (amplifier biasa). Pada amplifier Gitar Elektrik dan Bass Elektrik dilakukan pengaturan2 khusus pada frekwensi2nya karena apabila hal ini tidak dilakukan maka suara yang terdengar akan terkesan kurang enak ditelinga kita, tetapi dengan pengaturan frekwensi2 tertentu akan didapatkan suara Gitar dan Bass yang enak dan pass di telinga kita.

Itulah sebabnya apabila kita dengan asal-asalan saja menggunakan sebuah Amplifier Biasa untuk menguatkan suara gitar atau bass elektrik maka suara yang terpancar dari loudspeaker akan terasa tidak enak bahkan kadang2 menyakitkan telinga.

Maka dari itu pabrik2 pembuat amplifier gitar dan bass selalu berlomba2 untuk melakukan riset agar mendapatkan pengaturan dan pengubahan yang baik sehingga dapat dihasilkam suara yang sangat enak didengar dan kadang2 terkesan sangat fantastis. Karena alasan ini pula maka kita sering melihat pada pentas2 musik profesional, selalu dilakukan tehnik "Micking" atau "menodongkan" sebuah mic langsung pada loudspeaker amplifier Gitar dan Bass. Hal ini adalah bertujuan untuk mendapatkan karakter khas yang dikeluarkan oleh kombinasi perubahan/pengaturan secara elektronik dan karakter dari loudspeaker amplifier tsb.

Untuk amplifier Keyboard biasanya tidak dilakukan perubahan2, hal ini karena biasanya pada keyboard2 tsb telah dihasilkan suara2 yang sangat baik yang tidak lagi perlu untuk diperbaiki lagi. Bahkan pada beberapa keyboard telah disediakan efek2 tertentu bila diperlukan seperti misalnya : Reverb, Echo, Chorus, dll.

Dari penjelasan diatas kita akan mengerti bahwa amplifier gitar dan bass elektrik mempunyai kharakter khusus yang berbeda dengan amplifier biasa dan amplifier keyboard. Apabila sempat, maka anda dapat melakukan suatu percobaan sederhana yaitu dengan menghubungkan sebuah keyboard ke sebuah amplifier gitar elektrik dan memainkannya, maka anda akan mengerti mengenai penjelasan tadi diatas. Hal ini tentu saja tidak menjadi masalah pada saat kita menghadapi situasi2 yang terpaksa misalnya tidak tersedia ampli keyboard sehingga asalkan dihasilkan suara yang keras "sudahlah cukup" daripada "tidak terdengar" sama sekali.....

Loudspeaker

Berbicara tentang loudspeaker bila yang dimaksud adalah bukan diperuntukkan untuk amplifier gitar dan bass elektrik, maka sangat diperlukan syarat2 yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan bahwa loudspeaker itu bermutu tinggi. Diantaranya syarat yang harus dipenuhi adalah loudspeaker itu harus dapat menyuarakan suara apa adanya (tidak merubah) sesuai dengan sinyal suara yang dihubungkan kepadanya.

Apabila hal ini tidak dapat dilakukan oleh sebuah loadspeaker, maka suara yang terdengar akan terkesan kurang baik dan bahkan kadang2 berubah dari warna suara aslinya. Hal ini sangat tidak diinginkan, bayangkan seseorang penyanyi yang kita telah kenal warna suara merdunya, tiba2 ketika rekamannya diperdengarkan melalui sebuah loadspeaker yang sangat buruk kualitasnya maka terdengar seperti sosok penyanyi yang lain yang kita tidak pernah kenal warna suaranya.

Dalam prakteknya sebuah loudspeaker tidak akan mampu untuk menyuarakan seluruh area frekwensi audio (20Hz-20KHz). Berdasarkan bahan, bentuk dan ukurannya maka sebuah loudspeaker dapat menyuarakan frekwensi diarea tertentu saja. Setidaknya hasil maksimal dari sebuah single loudspeaker terbaik saat ini masih belum mampu meng-cover seluruh frekwensi audio yang ada, tetapi sudah mampu menyuarakan sebagian besar darinya. Misalnya sebuah loudspeaker "Full Range" yang baik dapat menyuarakan suara sekitar 100Hz sampai dengan 12KHz.

Untuk mendapatkan hasil suara yang baik untuk seluruh area frekwensi audio, setidaknya diperlukan dua macam loudspeaker. Pertama adalah loudspeaker untuk menyuarakan frekwensi rendah (bass) hingga menengah (middle) dan yang kedua adalah loudspeaker untuk menyuarakan frekwensi menengah hingga tinggi (treble). Misalnya produk RCH type ECA15 dan ECA15P, produk ini menerapkan system 2 speaker atau 2 way system. Untuk dapat menghasilkan suara frekwensi rendah (bass) yang baik maka sebuah loudspeaker perlu dibuat dari bahan yang cukup berat dan diameter besar. Sedangkan untuk menyuarakan frekwensi tinggi (treble) yang baik dibutuhkan bahan yang ringan dan tipis.

Loudspeaker penyuara frekwensi rendah sampai tengah populer disebut Woofer dan loudspeaker penyuara frekwensi tengah sampai tinggi disebut Tweeter.

Dengan mengkombinasikan kedua loudspeaker tsb dengan cara yang baik dan benar maka dapatlah di-cover seluruh area frekwensi audio 20Hz-20KHz. Mengapa dikatakan bahwa pengombinasian kedua loudspeaker ini harus dengan cara yang benar, karena ada satu hal lagi yang sangat penting yaitu "kerataan" kuatnya suara yang dihasilkan oleh masing2 loudspeaker tsb. Bila kerataan kuatnya suara ini tidak sama maka suara yang kita dengar akan juga akan buruk kualitasnya. Untuk itu diperlukan alat yang bernama Crossover yang akan mengatur batas frekwensi yang akan disuarakan oleh masing2 loudspeaker tsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar