Selasa, 17 April 2012

Microphone


Microphone adalah alat untuk mengubah energi suara menjadi energi listrik. Konstruksi dasar dari semua microphone adalah sama yaitu terdapat sebuah sensor yang mendeteksi getaran dari molekul2 udara dan mengubah getaran tersebut menjadi energi listrik. Memang dalam pengembangan microphone lebih lanjud terciptalah banyak macam dan variasi tetapi pada dasarnya prinsip kerjanya tetap sama.

Beberapa hal yang membedakan antara type microphone satu dengan yang lainnya adalah tingkat Kepekaan, Response Frekwensi dan pola reaksi microphone terhadap sudut sumber suara atau dikenal dengan istilah Polar Diagram.

Yang pertama adalah microphone Dynamic, microphone jenis ini biasanya ditandai dengan adanya kabel yang menyertainya yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik yang dihasilkan oleh mic tsb ke amplifier atau mixer audio. Ciri2 umum yang dengan mudah kita ketahui adalah biasanya mic type ini tidak peka terhadap sumber suara sehingga seringkali kita harus berbicara dengan jarak yang sangat dekat dengan mic ini bahkan seringkali kita menyaksikan dalam pertunjukan dan show2 musik dimana penyanyi seringkali menempelkan bibirnya ke mic jenis ini.

Namun biasanya mic jenis ini walaupun mempunyai "kelemahan" dalam hal kepekaannya tetapi seringkali mic ini unggul dalam hal response frekwensinya. Itulah sebabnya banyak orang masih senang menggunakan mic jenis ini, bahkan untuk keperluan2 konser live musik maupun rekaman2 yang di studio mic jenis ini hampir2 tidak pernah tidak digunakan terutama untuk mengambil suara2 instrumen musik seperti Drum, Gitar, Bass, Piano akustis, alat2 tiup seperti terumpet, horn, dll. Salah satu mic jenis ini yang sudah sangat terkenal didunia "permusikan" dan studio adalah Shure SM57. Sedangkan untuk vocal adalah Shure SM58.

Yang kedua adalah microphone Condensor atau kadang2 disebut condenser, mic jenis ini mempunyai ciri2 yang sangat mencolok yaitu kepekaannya jauh diatas microphone Dynamic. Karena kepekaannya yang tinggi, maka orang yang menggunakan mic condensor tidak lagi perlu untuk mendekatkan mulutnya sedekat mungkin dengan mic tsb, dalam hal ini jarak beberapa centimeter (5-10cm) masih merupakan jarak yang tetap dapat menghasilkan output yang baik.

Beberapa type dari mic jenis ini juga menggunakan kabel seperti type dynamic tetapi saat ini sudah banyak sekali dibuat dalam bentuk tanpa kabel atau dikenal dengan istilah "Wireless" artinya untuk menyalurkan energi suara yang dihasilkan digunakan pemancar radio untuk kemudian gelombang radio yang mengandung suara tadi diterima oleh pesawat penerima khusus yang biasanya telah dibuat berpasangan dengan microphone tsb. Tentu saja jangan dibayangkan bahwa pemancar mis tsb akan sebesar pemancar sebuah stasiun radio..., namun hanya pemancar kecil yang mampu memancarkar gelombang radio bersama2 dengan audio pada jarak beberapa puluh meter saja. Itulah sebabnya jangan sekali2 anda membayangkan untuk menggunakan mic ini untuk berkomunikasi jarak jauh seperti halnya Handy Talky (HT), dll.

Mic condensor yang diproduksi oleh banyak pabrik mic hari ini umumnya telah memiliki response frekwensi yang baik terutama untuk vocal. Mic jenis ini juga sangat sering digunakan untuk mengambil suara Cymbal dengan cara diletakkan pada posisi diatas kepala (over head) sehingga tercipta efek ruangan karena disamping cybal2 tersebut mic ini akan bisa mendeteksi secara agak samar suara Tom-tom, High head dan snare.

Disamping itu mic type ini sering digunakan untuk keperluan khusus seperti paduan suara, drama, dll yang mana melibatkan lebih dari satu orang atau banyak orang sebagai sumber suaranya.

Jadi dengan memperhatikan cara kerja masing2 jenis mic anda dapat menentukan dengan benar mic jenis apa yang akan anda gunakan dan untuk keperluan apa.


Koneksi Microphone

Pada umumnya ada 2 cara penyambungan (koneksi) pada sebuah mic ke sebuah mixer atau amplifier. Yang pertama adalah koneksi secara unbalance dan yang kedua adalah koneksi secara balance. Koneksi unbalance biasanya digunakan untuk penyambungan jarak pendek (kurang dari 10m) dan konektor yang digunakan biasanya adalah konektor AKAI atau kadang disebut dgn Phone Jack.

Koneksi unbalance lebih rawan terhadap Noise atau bunyi mendesis yang kerapkali kita dengar & cukup mengganggu, karena pada koneksi ini diterapkan metode penyambungan dengan 2 wire saja yaitu signal line (hot) dan screen atau arde  atau ground. Tanpa menjadikan penjelasan ini terlalu teoritis dan rumit maka dapat kami jelaskan secara sederhana bahwa penggunaan screen atau kabel ground ini untuk perjalanan signal dapat menyebabkan noise. Apabila kabel screen tidak digunakan maka noise akan lebih mudah untuk dihindari, cara inilah yang digunakan dalam koneksi balance.

Pada koneksi balance digunakan 2 kabel untuk signal line secara terpisah dan kabel screen hanya digunakan untuk pelindung terhadap gangguan dari luar saja misalnya gangguan signal radio, dll dan tidak digunakan untuk jalan signal suara. Konektor yang digunakan disebut XLR atau Canon. Koneksi balance dapat dipakai untuk penyambungan jarak jauh bahkan sampai 600m nyaris tanpa mengurangi kualitas signal suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar